Kecamatan Wonosalam merupakan kawasan penyangga hutan lindung Taman Hutan Rakyat R Suryo, sehingga kelestarian vegetasi dan upaya konservasi lingkungan di Kecamatan Wonosalam menjadi garda terdepan penyelamatan Hutan Lindung dan perlindungan mata air. Lokasi Wonosalam yang memiliki tutupan vegetasi atau hutan yang luas membawa berkah tersendiri karena hutan yang berfungsi sebagai tangkapan air dan kawasan resapan air akan memunculkan sumber-sumber mata air. Keberadaan sumber-sumber mata air di Wonosalam tidak hanya penting bagi warga Wonosalam namun juga menjadi salah satu sumber penting bagi Kali Brantas, dua sungai besar di Kecamatan Wonosalam yang bermuara di Kali Brantas adalah Kali Jurang jero terletak di Desa Panglungan (12 Km) dan Kali Gunting di Desa Wonosalam-Mojoagung (12 Km), sungai-sungai besar ini mengalirkan air yang berasal dari 40 sumber mata air di Kecamatan Wonosalam.
Kemitraan
Untuk melestarikan keberadaan sumber mata air diperlukan kerjasama kemitraan antara semua fihak di Tingkat Desa , Pemerintah Kabupaten Jombang, sekolah, dunia usaha, Media dan Lembaga Swadaya Masyarakat. Kerjasama kemitraan ini kini mulai dirintis oleh Badan Lingkungan Hidup (BLH) Kabupaten Jombang, ecoton, SMPN 1 Wonosalam, Pemerintah Desa Wonosalam, Pemerintah Desa Panglungan, Perum Jasa Tirta 1 Malang dan LSM lingkungan yang berada di Wonosalam yaitu Padepokan Wonosalam Lestari (PWL). “Upaya kemitraan sudah menjadi amanat Pemkab Jombang sebagaimana isi Pasal 63 undang-undang Perlindungan dan Pengelolaan Lingkungan Hidup (UUPPLH ) yang menyatakan bahwa Dalam PPLH Pemkab berwenang melakukan dan melaksanakan kerjasama dan kemitraan,” Ungkap Amirudin Mutaqien Ketua tim Peneliti inventarisasi keanekaragaman hayati dan pemantauan kualitas air Padepokan Wonosalam Lestari. Kegiatan awal yang sudah dilakukan oleh PWL adalah dengan melakukan kegiatan inventarisasi keanekaragaman hayati dan kualitas air sumber-sumber Mata Air Wonosalam. “ Dalam hasil inventarisasi yang dilakukan oleh BLH Jombang pada tahun 2010 menunjukkan bahwa Kecamatan Wonosalam memiliki 40 sumber mata air yang tersebar di Tujuh Desa,” Ujar Amirudin Mutaqien. Lebih lanjut Amirudin Mutaqien Direktur PWL menunjukkan bahwa 40 mata air terletak di Desa Sambirejo (6 Mata Air), Desa Wonosalam (5 Mata Air), Desa Panglungan (6 Mata Air), Desa Galeng Dowo (4 mata air), Desa Carang Wulung (8 mata air), Desa Jarak (6 mata air) dan Desa Wonomerto (5 mata air). “PWL akan menjadi motor untuk menginisiasi kegiatan.”BLH Jombang mendukung sepenuhnya kegiatan yang dimotori oleh PWL, karena partisipasi dalam pengelolaan lingkungan bukan hanya kewenangan Pemerintah namun juga menjadi tanggung jawab masyarakat,” Ujar Yuli Inayati ST MT Kasubag penyusunan program dan pelaporan BLH Jombang, lebih lanjut Lulusan Teknik Lingkungan ITS Surabaya ini menekankan perlunya pelestarian kawasan hutan di Wonosalam karena tutupan lahan berpengaruh pada sumber air.”Semakin banyak tanaman maka terpelihara juga fungsi hidrologis air dan pada gilirannya menjaga kelestarian sumber air “ ungkap Yuli Inayati.Kegiatan kemitraan konservasi mata air (KKMA) merupakan upaya kerjasama untuk memantau kualitas air dengan menggunakan cara yang mudah yaitu bioindikator dan tutupan vegetasi sungai.”Semakin tinggi kerapatan dan tutupan vegetasi disekitar sungai maka bisa diindikasikan kualitas air sungainya masih bagus atau tidak tercemar,” Ujar Amirudin Mutaqien, ia juga menambahkan bahwa untuk melihat kualitas air bisa juga digunakan indikator biologi seperti serangga air atau makroinvertebrata benhos (biota tidak bertulang belakang) seperti capung atau kinjeng, anggang-anggang, bibis, senggatru, kepik air, yuyu (kepiting air tawar). Kegiatan pemantauan kualitas air akan dilakukan rutin bersama-sama dua bulan sekali oleh anggota kemitraan konservasi mata air dari BLH, masyarakat, pelajar dan LSM. Hasil pemantauan akan dikaji untuk menentukan kualitas air dan rencana pengelolaan sungai untuk masa yang akan datang. Rekomendasi hasil pemantauan akan disosialisasikan kepada masyarakat dengan tujuan agar menjaga kualitas air dan mengurangi aktivitas yang menimbulkan penurunan kualitas air sungai. Dari hasil pematauan kualitas air bulan Agustus 2010 oleh KKMA kawasan hulu sungai Jurang jero dan Kali Gogor menunjukkan kualitas air yang masih sangat bagus atau belum tercemar.
KKMA mengundang warga Jombang untuk memberikan saran dan masukan dalam upaya untuk menyelamatkan sumber-sumber mata air di Jombang dan Wonosalam, melalui Padepokan Wonosalam Lestari : Dusun Wonosalam
sumber : http://gardabrantas.com/2010/08/kemitraan-konservasi-mata-air-wonosalam/