Wonosalam memiliki potensi semberdaya alam yang mengagumkan, perpaduan antara keanekaragaman hayati dan keramahan masyarakat setempat menjadikan wonosalam tempat yang menarik untuk dijadikan kawasan rekreasi dan peristirahatan.
Selain menyimpan keanekaragaman hayati Wonosalam juga menyimpan 48 titik mata air yang sangat penting bagi warga Wonosalam dan Kali Brantas. Ditengah potensi inilah lahir sebuah perkumpulan Wonosalam Lestari yang ingin melakukan upaya-upaya konservasi untuk menjaga kelestarian keanekaragaman hayati dan terjaganya potensi 48 mata air di Wonosalam. Menurut Drs Sumarsono MM selaku penggagas berdirinya Wonosalam Lestari ini menyatakan bahwa Kegiatan penyelamatan hutan dikawasan Wonosalam adalah kunci aktivitas perkumpulan Wonosalam Lestari, karena saat ini kondisi hutan di Wonosalam sudah banyak mengalami penggundulan akibat illegal logging dan alihfungsi lahan.” Kawasan Wonosalam adalah daerah penting bagi Brantas karena menjadi sumber mata air bagi Kali Brantas,” Ujar Sumarsono.
Lebih lanjut ia menyatakan bahwa saat ini diperlukan upaya untuk meningkatkan partisipasi masyarakat melalui sarana pendidikan dan pelatihan-pelatihan praktis kepada masyarakat untuk ikut menyelamatkan lingkungan sebagai antisipasi krisis air dan pemanasan global. “Act Locally, Think Globally, berfikirlah Global dan bertindaklah untuk perbaiki lingkungan disekitarmu dengan memulai dari diri sendiri,” Ujar Sumarsono.
Pendidikan Lingkungan
Wonosalam Lestari adalah kelompok Swadaya masyarakat yang ingin ikut serta dalam upaya penyelamatan lingkungan, pelestarian hutan dan konservasi sumberdaya air di Wilayah Wonosalam. “Kami ingin berbuat sesuatu untuk melestarikan hutan Wonosalam melalui kegiatan Kajian potensi sumberdaya alam dan pendidikan lingkungan yang mengajak masyarakat untuk mempelajari alam, membekali mereka dengan ketrampilan konservasi dan selanjutnya akan terbangun upaya mandiri masyarakat untuk menyelamatkan Hutan, Sumber air dan Kekayaan hayati di Wonosalam,” Ujar Amirudin Muttaqien ST motivator Wonosalam Lestari. Kegiatan Wonosalam lestari terfokus di Dusun Wonosalam desa Wonosalam di areal lahan 2 Ha ini menyediakan sarana training centre lingkungan hidup, sarana menginap, ruang belajar dialam, dan ruang seminar yang mampu menampung 50 peserta. Materi utama yang diberikan kepada peserta adalah konservasi air dan metode pemantauan kualitas air dengan menggunakan serangga.
Training pemantauan kualitas air rutin dilakukan setiap 3 bulan sekali, minggu lalu Wonosalam Lestari melatih 40 Kader penyelamat Brantas yang datang dari batu, Jombang, Mojokerto, Kediri dan Gresik,” Ujar Amirudin, lebih lanjut ia menyatakan bahwa Wonosalam Lestari juga akan melaksanakan beberapa Training lingkungan pada tahun 2010 ini diantaranya : training pengolahan sampah mandiri yang akan diikuti oleh Kader-Kader pengelolaan Sampah Mandiri binaan Badan Lingkungan Hidup (BLH) Kabupaten Gresik, Training Penelitian tumbuhan pangan dan tumbuhan obat untuk Mahasiswa dan training peningkatan partisipasi masyarakat dalam pemantauan kualitas air. “Nantinya Training Centre Wonosalam Mandiri akan dilengkapi dengan sarana komposter mandiri, perpustakaan lingkungan dan kebun pembibitan,” Ungkap Amirudin
0 komentar